You Chapter 4

Image

Author : Jung Hye Mi

Main Cast : Jessica Jung

Kris Wu

Xi Luhan

Other : Yuri, Yoona, etc.

Genre : Romance

Length : Multichapter

Note : ini dia chapter 4 nya buat yang udh nunggu …. ^o^*kalo ada

-ooo-

Appo..

Aku tidak menyangka rasanya sesakit ini. ini aneh, kenapa aku merasakan rasa sakit ini saat mereka berdua berpelukan?

“jess jess.. jangan melamun terus, kajja kita pulang.” Ucap yuri mengagetkanku.

“ne yul? Sudah pulang? Kemana murid yang lain? Kenapa Cuma ada kita berdua?” tanyaku beruntun.

“haish jess.. kau ini, mereka semua sudah pulang. Kau malah sibuk melamun.” Ucap yuri kesal

“mian yul.” Ucap ku dengan kekehan pelan.

“kajja jess.” Ucap yuri yang langsung menarik tanganku pergi meninggalkan kelas.

“annyeong jess.. annyeong chagi..” ucap kyuhyun yang datang dengan mobil mewahnya.

“annyeong.” Balas kami.

“yul, ayo kuantarkan pulang.” Ajak kyuhyun ke yuri.

“mwo? Tapi, aku akan pulang bersama jessica, chagi.” Balas yuri.

“gwenchana jess?” Tanya kyuhyun memastikan.

“ne, jeongmal gwenchana. Pergilah,aku senang jika melihat kalian berdua senang.” Ucapku tersenyum lebar.

“mian, jess. Aku tidak menemanimu pulang.” Ucap yuri merasa bersalah.

“gwenchana yul, cepatlah masuk. Kasian chagi mu menunggu.” Ucapku menggodanya.

“ne, bye jessi..” ucap yuri masuk kedalam mobil mewah itu. Beberapa detik kemudian barulah mobil itu jalan sampai akhirnya aku tidak bisa lagi melihat mobil itu.

Nasib, nasib. Pulang sendirian. Malah nunggu di halte bus sendirian lagi. Kan aku takut kalo sendirian. Gimana kalo ada jambret dan sebagainya. Wah, bisa gawat kalau begitu.

“jessica?” panggil seseorang dari motor sport keren nya

“eh? Kris sunbae? Ah, sedang apa kau disini?” tanyaku sopan.

“kau yang sedang apa disini. Kau itu yeoja, dan kau sendirian disini. Bagaimana jika terjadi apa apa denganmu?” ucapnya dingin.

“eh?” bingungku.

“naiklah, akan kuantar kau ke rumah.” Ucap kris sunbae

“eh?” bingungku lagi.

“kalau tidak mau yasudah.” Balas kris sunbae dingin.

“ah, ne aku mau.” Ucapku langsung naik motornya.

“ pegangan yang erat.” Ucapnya.

“tapi, sunbae..” ucapku dipotong oleh sunbae.

“yasudah kalau tidak mau.” Potong kris sunbae dan langsung melajukan motornya.kris sunbae melajukan motornya dengan kencang membuatku reflex memeluk kris sunbae.

“sudah kubilang untuk berpegangan.” Ucapnya dingin.

“n-ne, m-ian.” Ucapku canggung.

Hening

Sama sekali tidak ada pembicaraan diantara aku dan kris sunbae.

“gomawo sudah mengantarku, sunbae.” Ucapku sambil tersenyum manis, sedangkan kris sunbae malah diam. Memangnya ada yang salah dengan senyumku ya?

“ne, cheonma.” Akhirnya dia menjawabku, walaupun dengan dingin.

“aku pulang..” ucapnya yang langsung pergi meninggalkan rumahku.

“eonni sudah pulang?” Tanya krystal saat melihat aku sudah dirumah.

“ne.” balasku singkat. Dan pergi ke ruang tamu untuk mengambil majalahku.

“nuguya?” tanyaku sambil tersenyum saat melihat ada namja yang duduk diruang tamu. Dan namja itu malah diam. Aku bingung, memangnya ada apa sih sampai kris sunbae juga tadi diam saat melihat senyumku. Mungkin aku memang jelek saat tersenyum.

“a-aku choi minho.” Balasnya terbata.

“oh.. namja chingunya krystal?” tanyaku.

“ne. apa kau eonni nya krystal?” Tanya minho.

“ne, aku eonninya.” Jawabku.

“oh, siapa namamu noona?” tanyanya lagi.

“Jessica Jung.” Jawabku.

“noona bukannya sahabatnya yuri?” tanyanya. Astaga, dia itu kepo ternyata.

“ne, aku sahabatnya. Memangnya ada apa?” balasku

“kau tidak tau aku?” tanyanya.

“tentu saja tidak, bahkan aku belum pernah melihatmu.” Ucapku

“noona yakin? Namaku choi minho.” Balsnya. Sepertinya dia orang yang keras kepala.

“choi minho? Ah.. kau itu mantan namja chingunya!” ucapku saat sudah ingat siapa itu choi minho.

“ah, sudah kuduga, seharusnya namaku sudah tidak asing lagi ditelingamu. Namamu juga sudah tidak asing lagi bagiku. Yuri selalu menceritakan tantang persahabatan kalian.” Ucapnya dan aku hanya membalasnya dengan senyum

Lagi..

Namja itu lagi lagi diam melihat senyumku.

Oh tuhan.. ada apa dengan senyumku sih?

“eonni..” panggil krystal yang tiba tiba datang.

“hm?” jawabku.

“kau sudah bertemu dengan minho?” Tanya krystal.

“ne, kau sendiri bisa liat kan.” Balasku.

“dia tidak kalah tampan dengan luhan oppa kan eonni?” Tanya krystal sambil terkekeh pelan.

“bahkan, aku sudah tau siapa minho sebelum kau mengenalnya.” Ucapku sombong.

“tidak mungkin.” Ucap krystal.

“kalau tidak percaya Tanya saja dengan minho.” Ucapku yang diberi anggukan oleh minho

“hah, what ever. Eonni, ada luhan oppa didepan mencarimu.” Ucap krystal.

“wah.. jinjja?” tanyaku semangat dan langsung pergi menuju pintu.

“oppa…” panggilku semangat.

“hey, chagi.” Ucap luhan oppa sambil mencium keningku. Mebuat pipiku merah.

“oppa nakal.” Ucapku

“hehehe… “ tawanya.dan aku hanya tersenyum. Mencoba membuat senyum terindahku agar aku terlihat canti dimatanya.

Diam

Pasti diam. Sudah ada 3 namja untuk hari ini yang terdiam saat melihat senyumku

“tadi, siapa yang mengantarmu pulang? Saat aku bertemu yuri dia malah jalan dengan namjachingunya.”

“ahm, aku diantar oleh kris sunbae, oppa.” Ucapku takut luhan oppa cemburu. Dan sekarang kulihat luhan oppa menatapku datar. Apa dia benar benar cemburu?

“oh, aku harus berterima kasih padanya karena telah mengantar princess ku ini ke rumah sampai selamat.” Ucap luhan oppa pada akhirnya dia tersenyum kembali. Senyum yang sangat aku sukai. Senyum yang dapat membuat jantungku berdebar kencang saat melihatnya.

“aku sudah mengucapkan terima kasih, oppa.” Ucapku padanya

“ne, tapi itu kan kamu. Sekarang giliran aku yang mengucapkan terima kasih padanya.” Ucap luhan oppa.

“terserah oppa saja.” Jawabku sambil tersenyum.

Lagi, lagi dan lagi.

Dia.. terdiam

“ayo, ke rumah kris.”

“Mwooo??” teriakku.

“huah, chagi.. suaramu itu besar sekali ya.” Ucap luhan oppa sambil menutup telinganya.

“mian oppa.” Ucapku sambil mengangkat jari berbentuk V.

“gwenchana chagi. Ini jam berapa?” Tanya luhan oppa.

“jam 3 sore oppa. Waeyo?” tanyaku

“ah, kita tidak usah ke rumah kris. Kita kelapangan basket saja.”

“kenapa kelapangan basket?” tanyaku kebingungan

“biasanya jam segini kris latihan basket di lapangan basket sekolah kita.” Jelas luhan oppa membuatku mengangguk mengerti.

“ayo, tunggu apa lagi. Naik ke mobil, chagi.” Ucap luhan oppa.

“ah, ne oppa.”

-ooo-

“sudah sampai, chagi.” Ucap luhan oppa membuyarkan seluruh lamunanku.

“ah, oh iya.” Balasku langsung turun dari mobilnya luhan oppa.

“ayo, kita langsung masuk kedalam saja.” Ajak luhan oppa dan aku hanya mengangguk sebagai tanda mengiyakan ajakannya.

“Kris!” panggil luhan oppa pada kris sunbae.

“ah, luhan.” Balas kris sunbae.

“apa kau masih lama basketnya?” Tanya luhan oppa.

“maybe, aku pulang kira kira 2 jam lagi.” Jawab kris sunbae.

“waeyo? Biasanya kan sebentar lagi pulang?” Tanya luhan oppa kebingungan.

“eum, karena..” kris oppa sepertinya merasa risih akan kehadiranku. Sepertinya alasan dia pulang lebih lama itu rahasia. Hanya luhan oppa dan dia yang tau makanya dia menatap ku ragu.

“jika kalian ingin berbicara, bicaralah dulu berdua. Aku akan pergi dulu.” Ucapku merasa bersalah.

“andwe.” Ucap kris dan luhan oppa serempak.

“kenapa oppa? Lagipula aku ingin pergi membeli es krim sebentar diluar. Sepertinya sangat enak jika makan es krim sekarang.” Ucapku mencari alasan agar mereka dapat berbicara berdua. Karena jika kulihat tatapan mata kris ke luhan itu menandakan ada sesuatu serius yang harus dibicarakan.

“oh, itu. Biar aku saja yang beli.” Ucap luhan oppa tersenyum.

“tidak usah, oppa. Aku bisa membelinya sendiri. Kalian berdua ngobrol saja dulu.” Tolakku sopan.

“kau disini saja. Urusan es krim kan bisa nanti.” Ucap kris oppa sedikit dingin.

“baiklah. Terserah kalian berdua.” Ucapku pasrah sambil menggembungkan pipiku.

“aigoo.. neomu yeppeo..” ucap luhan oppa sambil mencubit pipiku.

“appo..” rengekku.

“sudahlah. Jangan bertingkah seperti anak kecil.” Ucap kris sunbae dingin sambil memantul mantulkan bola basket nya.

“kris!” teriak seorang yeoja.

“apakah tidak ada tempat persembunyian disini” gumam kris sunbae yang dapat didengar luhan oppa dan aku.

“hadapilah..” ucap luhan oppa.

Eum, siapa yeoja yang memanggil kris sunbae?

Ah, sepertinya aku menegnalnya. Oh, ya.. dia kan mantan yeojachingunya kris sunbae, yoona.

“dia itu mantan yeojachingu kris sunbae yang tadi pagi memelukmu kan?” bisikku ke luhan oppa.

“hm, wae? Kau masih cemburu karena yeoja itu hm?” luhan oppa menggodaku sambil berbisik, walaupun itu hanya bisikan tapi cukup membuat pipiku memerah.

“kau manis jika seperti ini.” ucap luhan oppa dengan senyum seperti biasanya. Oh, aku yakin, sekarang pipiku tambah merah.

“oppa..”

-ooo-

Author POV

“eh? Ada luhan juga?” bingung yoona.

“ne.” ucap luhan singkat.

“dan kau? Bukankah kau yeoja yang menangis tadi pagi ya? Apa kau salah satu fans yang tergila gila pada luhan? Bahkan saat aku memeluknya kau menangis. Sepertinya kau fans beratnya ya, sampai sampai kau mengikuti luhan kesini. Kalau menurutku, kau itu tidak mugkin mendapatkan luhan, karena tipe ideal luhan itu sepertiku, mempunyai senyum yang sangat indah.” Sombong yoona. Membuat jessica marah karena dihina. Jessica mengepalkan tangannya kuat kuat. Kris dan luhan mengetahui itu.

“dia yeojachingu luhan, yoona. Tentu saja dia menangis jika ada yeoja genit yang tiba tiba memeluk namjachingunya. Karena aku juga pernah merasakannya, bahkan lebih dari sekedar pelukan.” Ucap kris dingin pada yoona. Terlihat bahwa yoona geram karena kris menyebutnya yeoja genit.

“lagipula, dia itu masuk type idealnya luhan. Dia punya senyum yang lebih indah daripada senyummu itu.” Ucap kris dingin.

Mata jessica terbelalak mendengar ucapan kris sunbae. Kris sunbae bilang senyumannya manis? Jantung jessica bekerja diatas rata rata sekarang. Degup jantungnya terlalu kencang dan tidak bisa dikontrol. Pipinya memerah, tapi  cepat cepat dihilangkan rona merah itu agar luhan tidak sakit hati saat melihatnya.

“tapi kan? Kau kan tau bahwa aku selalu menjadi pemilik senyum terindah di sekolah. Dan juga, luhan kan memang sudah bilang bahwa aku ini type idealnya.” Ucap yoona sebal.

“dan yeojachingu luhan itu, jauh diatasmu.” Ucap kris dingin, sangat dingin. Jessica hanya melihat yoona dan kris bingung. Yoona melirik jessica sebentar lalu langsung pergi meninggalkan lapangan basket tersebut.

“jangan salah paham yang tadi, aku hanya bermaksud membela luhan. Dia sahabatku.” Ucap kris dingin untuk jessica.

“n-ne, aku tidak salah paham, sunbae.” Ucap jessica sedikit terbata.

“panggillah dia oppa.” Ucap luhan

“ne?” bingung jessica.

“dia sahabatku.” Ucap luhan lirih. Kris yang memang memeiliki IQ diatas rata rata dapat mencerna apa maksud dari luhan menyuruh jessica memanggil kris dengan sebutan oppa

‘luhan memiliki IQ yang diatas rata rata. Apa dia sudah tau? Dan juga sebagai seorang sahabat dan satu satunya orang yang paling dekat denganku, seharusnya dia tau kenapa aku sperti ini. tapi, aku berharap bahwa dia tidak tau. Aku tidak ingin menyakiti perasaan sahabat terbaikku.’ Batin kris

“tidak usah, lu. Aku senang melihat kau senang.” Ucap kris sambil memasukkan bola basket kedalam ring. Tidak ada kata dingin di ucapan kris. Kris tulus mengatakan itu untuk luhan. Karena..

“tapi, kris..” ucapan luhan dipotong oleh kris.

“tetap panggil aku sunbae.” Ucap kris tegas dan dingin.

“gomawo karena sudah mengantar jessica pulang tadi.” Ucap luhan.

“hm.” Jawab kris singkat.

“jess?” panggil luhan ke jessica.

“ne oppa?” Tanya jessica

“kau lebih suka memanggilnya sunbae atau oppa?” taya luhan membuat jessica bingung.

“lu, jangan mulai lagi. cukup sunbae.” Ucap kris kesal.

“ne, terserah kau saja.” Balas luhan pasrah.

“kau mau kemana?” Tanya luhan ketika melihat sahabatnya itu pergi meninggalkan lapangan.

“tentu saja pulang.” Jawab kris singkat.

“kalau begitu kita juga pulang, oppa?” Tanya jessica lembut.

“ne, chagi.”

-ooo-

Jessica POV

“krystal, eomma, appa.. aku berangkat ya!” teriakku dan langsung masuk ke dalam mobilnya luhan oppa.

Entah kenapa, suasana nya sedikit canggung untuk hari ini. pagi ini, luhan oppa terlihat.. berbeda. Entah mataku benar atau tidak, tapi mataku melihat bahwa wajah luhan oppa sedikit pucat dan matanya agak membengkak.

“oppa?” panggilku mencairkan suasana tapi, luhan oppa masih saja tidak mendengarkan aku.

“oppa?” panggilku sekali lagi dan dia langsung menoleh “wae?” tanyanya sedikit dingin

“oppa gwenchana? Kau terlihat..” aku sengaja tidak melanjutkan katakataku membuat luhan oppa menyimpulkannya sendiri. Aku tau, bahwa luhan oppa kan terkenal pintar di sekolahku.

“aku baik baik saja.” Jawab luhan oppa singkat

Ada apa dengan luhan oppa? Bahkan dia sudah berkata dingin kepadaku.

‘pasti ada yang salah’ batinku sedih.

Aku hanya menatap kearah jendela. Langit yang tadinya cerah, sekarang sudah turun butiran butiran air.

Hujan.

Kenapa? Kenapa luhan oppa berubah?

TES

Tiba tiba ada air yang mengalir dari mataku. Argh.. kenapa sih aku harus menangis? Cepat cepat langsung kuhapus air mata itu.

Tapi…

“mianhe..” ucap luhan oppa memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan menghapus air mataku sebelum aku mengahapusnya.

“tadi, aku sedang banyak pikiran.” Ucap luhan oppa menatapku lembut, sangat lembut membuat mataku terkunci untuk terus menatap matanya yang indah itu.

“gwenchana, oppa. Aku juga salah, aku sudah mengganggu oppa.” Balasku sambil tersenyum tipis.

“gomawo, sudah mengerti aku.” Ucap luhan oppa.

“kau sudah menjadi cinta pertamaku, first kiss ku, dan kuharap kau juga menjadi cinta terakhirku, dan ciuman terakhirku.” Ucap luhan oppa lirih.

“apa maksudmu oppa?” tanyaku sedikit bingung.

“sudahlah, tidak usah dipikirkan.” Balas luhan oppa tersenyum sambil menggas mobilnya untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah.

Dan, sekarang, luhan –ku sudah kembali. Dia sudah menjadi yang dulu lagi. Yang hangat..

-ooo-

“kuantar kekelas ya?” Tanya luhan oppa.

“walaupun aku menjawab tidak, kau pasti akan tetap mengantarku ke kelas.” Ucapku sambil tertawa pelan.

“iya juga sih. Yasudah kalau begitu ayo.” Ucap luhan oppa.

“oppa?” panggilku

“hm?” jawabnya singkat

“sampai kapan kau akan didepan pintu dan melihatku dengan tatapan seperti itu?” tanyaku malu.

“aku, akan selalu memperhatikanmu walaupun aku mati nanti, aku akan selalu berada di sampingmu, untuk melindungimu.” Ucap luhan oppa.

“oppa..” panggilku lagi.

“wae? Aku kan sudah bilang bahwa aku ingin menatapmu.” Ucap luhan oppa lagi.

“tapi, bel masuk sudah berbunyi. Itu kan menandakan bahwa kau harus masuk ke kelas sekarang juga” ucapku.

“MWO??!” kaget luhan oppa

“makanya, cepatlah kekelas atau kau akan dihukum oleh gurumu.” Ucapku

“baiklah.. istirahat nanti temui aku dikantin ya chagi!” ucap luhan oppa sedangkan aku malah tertawa melihat tingkah childishnya itu.

“jess..” sapa yuri.

“ne?” jawabku sambil tersenyum.

“ada yang ingin kuceritakan padamu. Ayo duduk dulu.” Ucap yuri.

“baiklah. Cerita tentang apa yul?” tanyaku.

“tentang …” ucapan yuri menggantung

“Luhan sunbae.” Lanjut yuri lirih sambil menatap mataku.

TBC

~~~~~~

jangan lupa commentnya ya ^^

13 comments on “You Chapter 4

  1. Kim Soo Mi says:

    lanjuit!! penasaran :3 kenapa dengan Luhan yah? ._.

  2. jessie-sica says:

    ada apa denngan luhan atuhlahh lusiccaaaaaa~~~

  3. love JJ forever says:

    Luhan so sweet bgt ya ^^
    Tapi ada apa dgn Luhan ya ??
    Penasaran pke bgt
    Next chapt

  4. ryta esha says:

    wah kenapa dengan luhan.. curiga nih

  5. DhaniWKW says:

    Waaaa waaa waaa luhan kenapaaa? Penasaran hufft

  6. Irrah ^^ says:

    Kenapa dengan Luhan ya ? Sakit ?? Luhan liatin Sica Sampai tidak dengar bel udh bunyi ^^

Leave a comment